Member Area

MNC Group: Masuk FCA & Munculnya Reliancever Holdings Inc

 KelaSaham

19 Jun 2024

STUDI KASUS

Cikal bakal lahirnya MNC Group bermula dari perusahaan sekuritas dengan nama PT Bhakti Investama yang didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo di Surabaya pada tahun 1989. Kemudian perusahaan ini banyak bertransformasi setelah melakukan jual-beli perusahaan, mengakuisisi PT Bimantara Citra sehingga dikenal sebagai salah satu group konglomerasi media terbesar di Indonesia.

Saat ini, ada 10 perusahaan MNC Group yang listing di BEI, dengan PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) sebagai holding dari perusahaan lainnya. Di bawah BHIT, kita bisa mengelompokkan MNC Group menjadi 4 bagian besar.

  1. Media: Bisa dibilang ini core business nya MNC Group. 4 TV FTA, production house, dan SVDO (Subscription Video On Demand) & AVOD (Advertising Video On Demand (AVOD) dengan PT Global Mediacom (BMTR) sebagai subholding dengan PT Media Nusantara Citra (MNCN), PT MNC Vision Network (IPTV), PT MNC Digital Entertainment (MSIN) dan PT MNC Sky Vision (MSKY) di dalamnya.
  2. Jasa Keuangan: Dengan PT MNC Financial Services (BCAP) sebagai subholding dengan portofolio sekutitas, manajemen investasi, dan bank lewat PT Bank MNC Internasional (BABP)
  3. Property: Unit bisnis lewat PT MNC Land (KPIG), dengan portfolio KEK MNC Lido City, Park Hyatt Jakarta, The Westin Resort Nusa Dua.
  4. Pertambangan: Unit bisnis lewat PT MNC Energy Investments (IATA) dengan izin pertambangan batu bara di Sumatera Selatan.

Ini merupakan struktur MNC Group yang disederhanakan.

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita bahas jika berbicara mengenai MNC Group. Mulai dari aksi korporasi, capital allocation, cerita dibalik setiap perusahaan, hingga bagaimana Hary Tanoe menjadi pemilik BMTR yang sebelumnya dimiliki oleh Bambang Trihatmodjo yang merupakan anak dari Soeharto.

Tapi pada artikel ini kami ingin menulis sesuatu yang cukup “memukul” MNC Group sejak diberlakukannya tahap kedua FCA (Full Call Auction) di papan pemantauan khusus, yaitu jatuhnya saham MNC Group di bawah Rp 50/lembar.

Dulu kita memang mengenal istilah saham-saham gocap (Rp 50), yaitu karena batas bawah harga saham waktu itu diset paling rendah di harga Rp 50/lembar. Sejak diberlakukannya FCA, saham perusahaan bisa mencapai Rp 1/lembar.

Sejumlah perusahaan MNC Group masuk dalam papan pemantauan khusus, yaitu IATA, BCAP, BHIT dan IPTV.

Bersamaan dengan “rontok” nya saham MNC Group dalam beberapa hari terakhir setelah masuk papan pemantauan khusus, muncul 1 nama baru dalam pemegang saham di beberapa perusahaan MNC Group, yaitu Reliancever Holdings.

Pada 7 Juni 2024, Reliancever Holdings ini muncul dalam kepemilikan saham di atas 5% pada 3 perusahaan MNC Group, yaitu BCAP, BHIT dan KPIG. Terakhir pada 10 Juni 2024, Reliancever Holdings ini juga hadir dalam IATA.

Sebenarnya apa Reliancever Holdings ini? Siapa pemiliknya? Apa kepentingan mereka dalam MNC Group? Apakah ada hubungannya dengan private placement yang akan dilakukan perusahaan dalam beberapa waktu ke depan?

Kok "berani" sekali masuk dalam perusahaan yang masuk dalam efek pemantauan khusus dan harga sahamnya di bawah Rp 50/lembar.

Nama Reliancever sebenarnya bukan nama baru dalam MNC Group, kalau mau ditelusuri lebih lanjut, beberapa perusahaan MNC Group yang listing sebenarnya sudah punya “hubungan” dengan Reliancever Holdings ini sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Kalau teman-teman mau cari tau lebih jauh, sebenarnya Reliancever Holdings juga memiliki 4,4% saham salah satu perusahaan milik MNC Group.

Nama Reliancever Holdings ini "tidak asing" bagi kami karena kami sudah menemukan jejak-jejak samar dari publikasi perusahaan-perusahaan MNC Group sejak 1 dekade lalu. Munculnya nama ini pada halaman insider stockbit membawa kami pada catatan lama hingga akhirnya memutuskan untuk menuliskan hal ini.

Sulit memang untuk mencari tahu siapa Reliancever Holdings ini. Perusahaan yang berdomisili di Virgin Islands ini benar-benar misterius. Jadi kami hanya bisa mengira-ngira tanpa bisa memvalidasi, sehingga kami tidak ingin membawa asumsi-asumsi yang belum tentu terbukti.

Jadi, silakan bagi teman-teman yang penasaran mengenai MNC Group dan ingin mencoba mencari kepingan puzzle yang kami tinggalkan.

Menarik untuk mengikuti apa yang akan dilakukan MNC Group setelah ini.

Disclaimer:

KelaSaham tidak memiliki saham-saham yang disebutkan saat tulisan ini dibuat. Seluruh tulisan hanya untuk tujuan edukasi dan bukan saran keputusan keuangan apapun!


Mau menjadi investor independen yang memiliki keyakinan dan ketenangan dalam investasi saham?

KelaSaham sudah membuat framework analisis perusahaan yang dapat kamu pakai dalam perjalanan menjadi investor independen.

Lihat Program Kami