Member Area

Struktur Dasar Laporan Keuangan

 KelaSaham

16 Oct 2024

LAPORAN KEUANGAN

Bagaimana cara kita mengetahui berapa keuntungan yang dihasilkan suatu perusahaan?

Bagaimana cara kita mengetahui berapa total aset dan utang yang dimiliki perusahaan?

Bagaimana cara kita mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk ekspansi?

Satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan di atas adalah dengan membaca laporan keuangan perusahaan.

Bagi kami, laporan keuangan merupakan rapot perusahaan yang bisa memberikan kita bagaimana gambaran kondisi dan kinerja perusahaan. Oleh sebab itu untuk menjadi investor independen, teman-teman harus memiliki pemahaman yang baik bagaimana cara membaca laporan keuangan yang benar.

“You have to understand accounting and you have to understand the nuances of accounting. It's the language of business and it's an imperfect language, but unless you are willing to put in the effort to learn accounting - how to read and interpret financial statements - you really shouldn't select stocks yourself.”
-
Warren Buffett

Laporan keuangan ditulis dalam bahasa “Akuntansi”, makanya ada istilah bahwa “Accounting is the language of business.” seperti yang disampaikan oleh Warren Buffet. Di Indonesia laporan keuangan ini memiliki standar yang diatur dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan).

Laporan keuangan umumnya terdiri dari lima komponen:

  1. Neraca (Balance Sheet)
  2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
  3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
  4. Perubahan Ekuitas (Change in Equity)
  5. Catatan Kaki

Setiap bagian memberikan informasi yang berbeda namun saling melengkapi, oleh sebab itu untuk memiliki gambaran yang jelas tentang kondisi laporan keuangan perusahaan, kita tidak boleh hanya melihat 1 bagian laporan keuangan saja.

Mari kita lihat overview mengenai komponen laporan keuangan tersebut, untuk contoh kami akan memakai laporan keuangan PT Uniliver Indonesia Tbk (UNVR)

 

1. Neraca (Balance Sheet)

Bagian pertama dan paling penting adalah neraca yang merupakan laporan yang menunjukkan posisi harta perusahaan pada satu titik waktu tertentu, yang sifatnya merupakan akumulasi dari kinerja dan aktivitas bisnis perusahaan dari awal didirikan.

Neraca menggambarkan bagaimana posisi aset, liabilitas dan ekuitas pemegang saham. Dalam memahami necara ada formula yang harus selalu diingat, bahwa Aset = Liabilitas + Ekuitas.

Berikut penjelasan singkat dari komponen neraca:

Aset

Aset mencerminkan semua “kekayaan” yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam akuntansi, aset dibagi menjadi 2 kompoten utama yaitu aset lancar dan aset tidak lancar yang diklasifikasikan berdasarkan aset yang bisa digunakan dalam waktu 1 tahun. Namun sebagai investor kita bisa membagi kategori aset menjadi 2 bagian besar:

  • Modal Kerja (Working Capital): Aset yang dapat dipakai perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Modal kerja setiap perusahaan bisa berbeda, namun secara umum aset yang termasuk dalam modal kerja adalah Kas setara kas, Piutang usaha dan Persediaan
  • Aset Tetap (Fixed Assets): Aset yang memiliki nilai umur ekonomis lebih dari setahun untuk mendukung kegiatan operasional.

Selain 2 kategori ini, biasanya nilai aset tidak terlalu material dan bisa dikelompokkan dalam “Aset lainnya”

Liabilitas

Liabilitas merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga. Sama halnya dengan aset, dalam akuntansi, liabilitas dibagi menjadi dua bagian, liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang yang diklasidikasikan berdasarkan kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun. Sebagai investor kita bisa membagi liabilitas menjadi 2 bagian besar:

  • Utang Usaha (Business Payable): Liabilitas kepada pihak ketiga yang bisa kita sebut sebagai “utang baik” karena biasanya tidak ada bunga di dalamnya. Perusahaan yang memiliki komponen utang usaha yang besar biasanya memiliki keunggulan karena bisa memanfaatkan tempo pembayaran dari supplier atau konsumen untuk kebutuhan operasional sehingga tidak harus mengeluarkan modal sendiri. Yang termasuk di dalamnya adalah utang usaha, akrual, uang muka dari pelanggan
  • Utang Berbunga (Interest Bearing Debt): Liabilitas yang memiliki beban bunga, biasanya merupakan utang pinjaman dari bank, obligasi dan pembiayaan.

Selain 2 kategori ini, biasanya nilai liabilitas tidak terlalu material dan bisa dikelompokkan dalam “Liabilitas lainnya”

Ekuitas

Ekuitas merupakan harta bersih yang dimiliki pemegang saham. Ekuitas biasanya dikenal sebagai nilai buku perusahaan. Akun Ekuitas terdiri dari setoran modal pemegang saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba.

Neraca membantu investor dalam menilai struktur modal perusahaan, dan mengetahui kondisi kesehatan dari perusahaan. Karena apabila neraca terlihat “sakit” maka biasanya kinerjanya juga tidak akan optimal, begitu pula sebaliknya, apabila neraca terlihat sehat, maka biasanya akan tercermin dari kinerjanya yang juga akan terlibat baik.

 

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi dicatat secara akrual. Akrual adalah metode pencatatan transaksi keuangan yang mencatat pendapatan dan beban saat diperoleh atau dikeluarkan, bukan saat uang tunai diterima atau dibayarkan.

Laporan laba rugi mencatat kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu, biasanya bulanan, triwulanan, atau tahunan. Laporan ini memberikan gambaran tentang pendapatan, biaya, dan keuntungan yang diperoleh perusahaan selama periode tersebut.

Formula dari income statement ini sangat sederhana, yaitu pendapatan - beban = Laba (Rugi) Bersih.

Pendapatan

Pendapatan adalah semua pemasukan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas bisnis utamanya, seperti penjualan produk atau jasa. Beberapa perusahaan juga mendapatkan pendapatan dari sumber lain seperti bunga atau dividen dari investasi, bagian ini kita kelompokkan menjadi pendapatan lainnya, karena tidak berasal dari core business perusahaan dan biasanya tidak berulang.

Beban

Beban adalah semua biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Beban bisa dibagi menjadi beberapa jenis:

  • Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold - COGS): Biaya langsung terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan.
  • Beban Operasional (Operating Expenses): Biaya yang berhubungan dengan operasional sehari-hari perusahaan, seperti depresiasi, gaji, sewa, pemasaran, dan biaya administrasi.
  • Beban Bunga dan Pajak: Biaya yang harus dibayarkan perusahaan kepada kreditur dan pemerintah.

Setelah mengurangkan semua beban dari pendapatan, kita mendapatkan laba bersih atau rugi bersih, yang menunjukkan hasil akhir kinerja perusahaan. Laporan laba rugi ini penting bagi investor karena menunjukkan profitabilitas perusahaan.

 

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat semua aliran kas masuk dan keluar dari perusahaan selama periode tertentu.

Laporan arus kas memberikan bagaimana kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasional, mengelola arus kas untuk investasi, serta membayar liabilitas atau membagikan dividen kepada pemegang saham.

Arus kas dikelompokkan menjadi tiga bagian utama:

Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Operating Cash Flow)

Bagian ini mencatat arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional inti perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa. Jika perusahaan menghasilkan arus kas operasi yang positif, itu menunjukkan bahwa bisnisnya menghasilkan kas yang cukup untuk menutupi biaya operasional sehari-hari. Namun dalam beberapa kasus, nilai kas operasional yang minum belum tentu buruk, ada kalanya perusahaan mengeluarkan banyak kas untuk pembelian bahan baku karena sedang diskon, sehingga operating cashflow nya minus.

Yang menjadi red flag adalah ketika arus kas operasional bisnis perusahaan mencatatkan minus 4 kuartal berturut-turut. Hal ini bisa jadi salah satu tanda bahwa banyak penjualan yang dilakukan secara piutang dan berpotensi mengakibatkan gagal bayar di masa depan.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Investing Cash Flow )

Bagian ini mencakup arus kas yang terkait dengan pembelian atau penjualan aset jangka panjang, seperti properti, peralatan, mesin atau pembelian aset tetap lainnya. Karena erat kaitannya dengan pembelian aset, maka biasanya arus kas ini negatif, karena kas keluar.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (Financing Cash Flow)

Bagian ini mencakup arus kas yang berasal dari penerbitan saham, peminjaman utang berbunga, atau pembayaran dividen. Arus kas positif dari aktivitas pendanaan dapat berarti bahwa perusahaan telah memperoleh modal baru, sedangkan arus kas negatif menunjukkan bahwa perusahaan sedang melunasi utang atau membagikan dividen kepada pemegang saham.

Laporan arus kas menceritakan mengenai kondisi likuiditas perusahaan. Sebagai investor, kita harus memperhatikan apakah perusahaan mampu mempertahankan arus kas yang stabil dari aktivitas operasionalnya untuk mendanai aktivitas investasi maupun pembagian dividen.

Apabila arus kas pendanaan perusahaan terus mencatatkan positif maka biasanya tanda perusahaan kesulitan likuiditas sehingga membutuhkan tambahan setoran modal dari pemegang saham atau utang dari pihak lainnya.

Nah inilah 3 bagian utama dalam laporan keuangan perusahaan yang biasanya lebih banyak diperhatikan oleh investor, untuk merangkum 3 bagian utama tersebut bisa kita simpulkan sebagai berikut:

Selain 3 bagian komponen utama dari laporan keuangan tersebut, ada 2 bagian lagi yang tak kalah penting yaitu

 

4. Perubahan Ekuitas (Change in Equity)

Laporan ini menunjukkan perubahan dalam ekuitas pemegang saham selama periode waktu tertentu. Laporan ini mencatat bagian apa saja yang berubah dalam ekuitas, seperti:

  • Saldo laba yang merupakan penambahan dari laba (rugi) bersih yang dihasilkan perusahaan dalam laporan laba rugi
  • Setoran modal jika ada penambahan modal yang dilakukan pemegang saham
  • Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham akan mengurangi saldo laba di ekuitas
  • Penyesuaian lain seperti keuntungan revaluasi aset, keuntungan investasi atau selisih nilai aset lainnya

 

5. Catatan Kaki

Sering dilupakan namun merupakan bagian yang penting dalam laporan keuangan, karena catatan kaki menyajikan penjelasan yang lebih detail dan rinci mengenai informasi yang akan melengkapi angka-angka yang terdapat dalam laporan utama (neraca, laba rugi, arus kas, dan perubahan ekuitas).

Ada beberapa hal yang biasanya diungkapkan dalam catatan kaki antara lain:

  1. Kebijakan akuntansi yang digunakan, seperti metode depresiasi, pengakuan pendapatan, dan penilaian aset.
  2. Penjelasan aset atau kewajiban tertentu, misalnya rincian piutang, rincian aset hak guna atau hutang jangka panjang.
  3. Transaksi yang tidak tercermin langsung dalam laporan utama, seperti perjanjian penting atau komitmen kepada pihak ketiga.
  4. Informasi tentang pihak-pihak berelasi, seperti transaksi dengan perusahaan afiliasi.
  5. Detail risiko keuangan, seperti risiko kredit, likuiditas, atau pasar yang dihadapi perusahaan.

Catatan kaki sangat penting karena memberikan informasi yang mendukung angka yang disajikan dalam laporan keuangan utama.

Inilah bagian laporan keuangan yang perlu dipahami dengan benar agar teman-teman bisa memahami laporan keungan. Walaupun masing-masing bagian laporan keuangan memiliki peran dan tujuan masing-masing, namun harus tetap dilihat sebagai satu kesatuan utuh.


Mau menjadi investor independen yang memiliki keyakinan dan ketenangan dalam investasi saham?

KelaSaham sudah membuat framework analisis perusahaan yang dapat kamu pakai dalam perjalanan menjadi investor independen.

Lihat Program Kami